Workshop kurikulum PGMI; Konstruksi dan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar
Komitmen bersama program studi PGMI FTIK UIN KHAS Jember dalam meningkatkan kualitas kompetensi mahasiswa PGMI (pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) telah dilakukan dalam bentuk kegiatan Workshop Desain Pengembangan Kurikulum menjadi Kurikulum Merdeka Belajar. Kegiatan ini menjadi salah satu perhatian utama pengelola Prodi PGMI FTIK UIN KHAS Jember dengan melibatkan dan mengundang para stakeholder terkait yaitu 6 kepala MIN yang ada di Kabupaten Jember dan melibatkan Kaprodi PGSD Universitas Jember melalui kegiatan Workshop yang dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 21 September 2022 yang bertempat di Gedung FTIK lantai 2. Kegiatan workshop ini merupakan Program penting dan utama yang sudah digagas oleh para pengelola Proram studi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember yang dirangkai dalam kegiatan Workshop dengan tema “ Konstruksi dan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Prodi PGMI”. Kegiatan ini di mulai pukul 08.00 WIB dengan Narasumber Ketua Pokjawas Madrasah Nasional kemenag RI yaitu Drs. Zurni, S.Pd., M.Pd. dan diakhiri pada pukul 13.45 WIB.
Dalam penyampaiannya, Bapak Zurni menyampaikan bahwa dalam proses implementasi Kurikulum Merdeka, para guru, pendidik, akademisi harus memahami terlebih dahulu memahami aturan atau kebijakan pemerintah yang sudah dituangkan dalam Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 mengenai SKL (standar Kompetensi Lulusan), Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 tentang standar isi, Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 tentang standar Proses, Permendikbudristek No. 21tahun 2022 tentang Standar penilaian dan Kepmendikbudristek No. 262 tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran. Landasan dan kebijakan-kebijakan ini terlebih dahulu harus difahami oleh para guru, akademiki dan para praktisi pendidikan sebelum mengimplementasikan kurikulum Merdeka.
Dalam Implementasinya, ada beberapa perbedaan mendasar antara kurikulum 2013 dengan kurikulum Merdeka yang diberlakukan saat ini, terutama ada beberapa istilah-istilah kunci yang harus di fahami seperti adanya perubahan KTSP menjadi KOSP, Silabus menjadi ATP (Alur Tujuan Pembelajran), istilah KD menjadi TP (tujuan pembelajaran), RPP berubah menjadi MA (Modul Ajar), aspek penilaian yang dulunya ada 3 aspek (kognitif, afektif dan psikomotorik) menjadi menyatu penilaiannya dan tidak ada pemisahan, yang dulunya ada istilah PPK (penguatan Pendidikan karakter) yang disempurnakan menjadi P% (Proyek penguatan Pelajar Pancasila) dan ditambah P2RA (Profil pelajar Rahmatan Lil Alamin), dan masih banyak lagi lainnya tutur narasumber yang juga menjabat sebagai Ketua Pokjawas Provinsi Jawa Timur dan Ketua Pokjawas Kabupaten Jember.
Kegiatan ini diikuti oleh para dosen pada Prodi PGMI yang berjumlah 7 orang, para undangan stakeholder yang meliputi para alumni Prodi PGMI, para Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) se Kabupaten Jember yang berjumlah 6 orang dan juga dihadiri oleh Ketua Prodi PGSD yaitu Bapak Dr. Fajar Suryahutama, M.Pd.. Kegiatan workshop ini dibuka langsung oleh Ibu Dekan FTIK yaitu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I. dalam sambutannya, Dekan FTIK menyampaikan bahwa: semoga melalui kegiatan workshop ini, Kurikulum PGMI bisa dikembangkan menjadi lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan para user (pengguna) dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Wakil dekan 1 FTIK yaitu Bapak Dr. H. Mashudi, M.Pd. menyampaikan bahwa: “Kurikulum PGMI kita harus memiliki nilai dan ciri khusus (distincsi) yang berbeda dengan kampus-kampus islam lainnya. Hal ini karena kurikulum yang ada sekarang terus berkembang dan berubah setiap saat mengikuti perkembangan.” Lembaga pendidikan yang baik menurut Wadek 1 yaitu jika inputnya biasa (kurang bagus) kemudian di bina, dibimbing, diajar (diproses) di lembaga itu dan menghasilkan output (lulusan) yang baik itulah Lembaga yang baik dan unggul, bukan sebaliknya yaitu jika inputnya baik dan outputnya sama saja atau sama baiknya ini bukan merupakan sekolah yang unggul tetapi menjadi sekolah yang biasa-biasa saja.
Dalam sambutannya, Koordinator Prodi PGMI yaitu Dr. Hartono, M.Pd. juga menyampaikan bahwa: tujuan dati adanya kegiatan workshop ini adalah sebagai bahan evaluasi kurikulum PGMI yang ada sekarang ini (kurikulum 2021), karena harapan ke depan, para alumni PGMI kita diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan pedagogis yang baik saja, tetapi untuk menyesuaikan perkembangan kurikulum yang ada sekarang yaitu dengan dibelakukannya Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka (MBKM) diharapkan arah pengembangan kurikulum S1 PGMI nantinya bisa memiliki arah yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan para user (pengelolah lembaga MI/SDI) dan stakeholder lainnya. Adanya kegiatan workshop ini juga sebagai upaya perbaikan, pembaharuan dan penyesuaian kembali kurikulum yang ada agar bisa sesuai dengan konstruksi kurikulum merdeka belajar sebagaimana yang diberlakukan oleh pemerintah pada saat ini,
Pengembangan kurikulum merdeka belajar pada Prodi PGMI FTIK UIN KHAS Jember ini lebih berorientasi pada peningkatan kemampuan utama mahasiswa khususnya dalam peningkatan kemampuan pedagogis mahasiswa maupun kemampuan pendukung lainnya sehingga performa dan kinerjaserta produktivitas para mahasiswa selama studi maupun setelah lulus nantinya (alumni) bisa semakin mantab dan meningkat.
Kegiatan Workshop ini berlangsung selama satu hari, harapan dari kegiatan ini semoga kurikulum pada prodi PGMI bisa lebih baik dan bisa mencetak mahasiswa yang memiliki kompetensi yang baik, memiliki performance yang baik dan bisa menjadi contoh yang baik (uswah hasanah) sebelum nantinya menjadi calon guru MI serta memiliki kematangan profesional dan siap bekerja dalam berbagai sektor lembaga pendidikan dasar Islam, baik SD, SDI maupun MI. (admin PGMI)
